Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Thursday 17 January 2013

Asal Usul Tata Surya

Kindly Bookmark and Share it:

 
 Kali ini kami akan menginfokan asal usul adanya tata surya di dunia ini. Berikut kami cantumkan:

Berdasarkan Hipotesis Nebula
Hipotesis ini lebih dikenal dengan hipotesis Kant-Laplace karena hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) dan disempurnakan oleh Pierre Marquis Simon de Laplace (1749-1827). Tata surya awalnya berupa kabut raksasa yang terbentuk dari es, gas, dan debu yang disebut nebula. Kabut mulai berputar dan menyusut akibat gaya grafitasi yang dimilikinya. Perputarannya semakin lama semakin cepat sehingga suhu kabut menjadi memanas, sedangkan cincin gas dan es akan terlontar ke sekelilingnya.

Bagian tengah dari kabut yang memanas ini kemudian menjadi bintang raksasa yang berpijar yang selanjutnya disebut matahari. Gas-gas yang terlontar akan mengalami penurunan suhu dan kemudian memadat dan membentuk planet dalam, sedangkan es yang juga terlontar akan membentuk planet luar.

Berdasarkan Hipotesis Planetesimal
Hipotesis ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forrest Moulton (1900). Hipotesis ini mengatakan bahwa planet-planet yang mengelilingi matahari awalnya terbentuk dari bintang lain yang memiliki ukuran hampir sama dengan matahari.

Bintang ini berada sangat dekat dengan matahari sehinga akibat gaya gravitasi,gas-gas dan materi yang ringan dari kedua tepi bintang akan tertarik dan terlempar keluar.Bagian yang terlempar ini akan mengalami penyusutan dan kemudian membentuk gumpalan-gumpalan kecil yang disebut dengan planetisimal yang kemudian akan mendingin dan padat,dan menjadi planet-planet kecil yang mengelilingi matahari.

Berdasarkan Hipotesis kondensasi
Hipotesis ini dikemukakan oleh GP. Kuiper (1905-1973). Hipotesis ini hamppir sama dengan Hipotesis Planetesimal, tetapi planet-planet kecil yang mengelilingi matahari tidak terbentuk dari materi-materi yang terlontar dari bintang lain yang mendekati matahari, tetapi dari kabut raksasa itu sendiri. Perputaran yang sangat cepat dari kabut raksasa tersebut menyebabkan bagian-bagian yang ringan akan terlempar keluar , sedangkan bagian-bagian yang berat akan terkumpul di pusatnya dan terbentuklah Matahari. Bagian-bagian yang terlempar keluar kemudian akan mengalami kondensasi, yaitu saling bertarikan dan membentuk gumpalan-gumpalan. Gumpalan tersebut akan menjadi dingin dan padat, serta kemudian menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari.

Berdasarkan Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

Berdasarkan Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.

 Dikutip dari Buku Rumus Saku Fisika SMP (Yayan Wulandari, S.Si.) dan silakan diklik untuk mengetahui sumber yang dari internet 
 

10 komentar:

 

Followers

Powered by Blogger.